Senin, 18 Juli 2011

Paradigma pemrograman Fungsional

Paradigma ini didasari oleh konsep pemetaaan dan fungsi pada matematika. Fungsi dapat berbentuk sebagai fungsi "primitif", atau komposisi dari fungsi-fungsi lain yang telah terdefinisi. Pemrogram mengasumsikan bahwa ada fungsi-fungsi dasar yang dapat dilakukan. Penyelesaian masalah didasari atas aplikasi dari fungsi-fungsi tersebut. Jadi dasar pemecahan persoalan adalah transformasional. Semua kelakuan program adalah suatu rantai transformasi dari sebuah keadaan awal menuju ke suatu rantai keadaan akhir, yang mungkin melalui keadaan antara, melalui aplikasi fungsi.

Paradigma fungsional tidak lagi mempermasalahkan memorisasi dan struktur data, tidak ada pemilahan antara data dan program, tidak ada lagi pengertian tentang "variabel". Pemrogram tidak perlu lagi mengetahui bagaimana mesin mengeksekusi atau bagaimana informasi disimpan dalam memori, setiap fungsi adalah "kotak hitam", yang menjadi perhatiannya hanya keadaan awal dan akhir. Dengan merakit kotak hitam ini, pemrogram akan menghasilkan program besar. Berlainan sekali dengan paradigma prosedural, program fungsional harus diolah lebih dari program prosedural (oleh pemroses bahasanya), karena itu salah satu keberatan adalah kinerja dan efisiensinya.

Diatas adalah kutipan dari DIKTAT KULIAH DASAR PEMROGRAMAN Bagian : Pemrograman Fungsional yang disusun oleh Inggriani Liem.

Selama pembelajaran Paradigma ini, tidak ada yang namanya variabel yang ada hanyalah operand dan operator (dalam praktek) sehingga tidak yang namanya deklarasi variabel & tipe data. Sedangkan dalam teorinya hanya mendeklarasikan domain dan range, dimana domain adalah input sedangkan range adalah outputnya. Fungsi yang ukuran nya kecil dapat menjadi unsur dari fungsi yang lebih besar.

Sumber info : DIKTAT KULIAH DASAR PEMROGRAMAN Bagian : Pemrograman Fungsional yang disusun oleh Inggriani Liem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar